Pages

Jumat, 04 Maret 2011

kelelawar vampir

Kelelawar vampir adalah kelelawar yang sumber makanannya adalah darah. Ada tiga spesies kelelawar yang mengonsumsi darah:kelelawar vampir biasa (Desmodus rotundus),kelelawar vampir kaki berbulu (Diphylla ecaudata), dan kelelawar vampir sayap putih (Diaemus youngi). Ketiga spesies itu berasal dari benua amerika, dari wilayah-wilayah seperti meksiko,brasil, chili , dan argentina.




  


akibat gigitan kelelawar vampir.







Gigitan kelelawar vampir gila telah menyebabkan kematian 23 orang di Maranhao, bagian utara Brazil dalam dua bulan terakhir sebagaimana dilaporkan media lokal.

Korban terakhir, Valice santos (20) meninggal pada hari Jumat (28/10) di Turiacu yang berjarak 150 kilometer dari Sao Lizu, ibukota Maranhao setelah terinfeksi rabies yang dibawa hewan tersebut.

Sekitar 300 serangan kelelawar vampir terjadi di wilayah itu. Virus rabies menyerang sistem syaraf dan mematikan jika terlambat dicegah dengan vaksin. Dari 23 yang meninggal, 18 di antaranya hanya memperoleh serangan ringan berupa gigitan di muka atau jari.

Banyak ilmuwan yang takut serangan serupa menjadi semakin banyak terjadi karena hutan tempat hidup kelelawar makin rusak. Hewan malam itu tergoda untuk menyerang peternakan dan pemukiman, di mana terdapat hewan ternak dan manusia yang lebih mudah dihisap darahnya.



Kelelawar ini sering memangsa hewan piaraan seperti kuda dan ternak lain tapi jarang sekali menyerang manusia. Kalaupun terjadi mungkin karena sumber makanannya tersebut sudah tidak ada, lokasi peternakan yang dipindahkan atau seluruhnya dijual. Bagi kelelawar vampir, orang yang sedang tidur mungkin dianggap jenis hewan lain yang besar, hangat, dan mudah diserang.

"Orang yang diserang oleh kelelawar vampire umumnya sedang tidur di luar rumah atau di dalam pondok yang tidak memiliki jendela," kata Barbara French, seorang ahli kelelawar di Bat Conservation International, sebuah organisasi non-profit di texas.



mitos di masyarakat.




Kebanyakan orang mengetahui tentang kelelawar vampir hanya dari mitos. Ketakutan terhadap ancamannya dipicu oleh banyaknya salah pengertian. Salah satunya adalah persepsi bahwa mereka menggigit leher manusia seperti drakula dalam cerita-cerita. Padahal, kenyataannya tidak seseram itu.

"Mereka lebih suka menyerang orang yang memiliki ujung jari kaki yang besar," kata French. Sebab, di sana terdapat sumber darah yang banyak dan mengigit di bagian tersebut tidak terlalu menarik perhatian korban.

Kelelawar vampir tidak menyedot darah sebagaimana yang dipercaya kebanyakan orang tapi membuat luka kecil di kulit korban dan menjilati darah yang keluar darinya.

Ketika kelelawar itu menyelesaikan waktu makannya, lambungnya dipenuhi darah sehingga kesulitan untuk terbang. Ia harus merayap melalui tubuh korbannya untuk berpindah ke tempat yang aman sambil mencerna makanannya sebelum kembali terbang.

Menurut French, manusia dapat menghindari serangannya hanya dengan pencegahan yang sederhana. "Mereka tidak seperti hewan pengerat yang dapat menggali dan mengoyak sesuatu untuk masuk ke rumah," katanya.

Jika tidak ada lubang yang cukup besar, kelelawar tidak akan masuk ke dalam rumah. Cukup dengan kasa sederhana untuk menutup lubang-lubang di dinding akan mencegah kelelawar vampir masuk.


0 komentar:

Posting Komentar